PADANG, katapolos – Kompetisi Indonesian Football e-League (IFeL) Liga 2 2021 pekan pertama Grup A resmi ditabuh pada Sabtu (1/5).
Pertandingan E-sport antar tim Liga 2 Indonesia itu disiarkan secara live streaming oleh akun resmi Youtube Indonesian Football e-League. Pertandingan ini tentu mengobati kerinduan pendukung tim yang berlaga di kompetisi e-sport tersebut.
Hal yang paling mencengangkan adalah tampilan stadion yang menyerupai kandang masing-masing tim. Salah satunya adalah Semen Padang FC yang berkandang di Stadion Haji Agus Salim Kota Padang.
Stadion yang dikenal angker bagi tim tamu Semen Padang ini terlihat wah dengan rumput yang hijau bergaris dan rata. Faktanya, rumput stadion memang pernah seperti itu kala Semen Padang tampil di ajang Piala AFC beberapa tahun lalu. Sebagai tuan rumah, panitia saat itu berjibaku menyiapkan stadion yang dibangun untuk MTQ Nasional 1983 itu sesuai standar yang ditetapkan AFC.
Kembali pada tampilan stadion di ajang IFeL, tampilan gonjong yang menjadi ciri khas Stadion Haji Agus Salim terlihat kokoh dan baru. Selain itu stadion yang dikelilingi lintasan atletik serta pagar pembatas lapangan dengan tribun yang mengelilingi stadion terlihat sangat mirip dengan aslinya.
Sayangnya, tidak terlihat papan skor yang berada di tribun selatan yang saat ini masih dijalankan secara manual.
Impian agar Stadion Haji Agus Salim menjadi lebih baik tentu terus menggema dari publik baik yang ada di Ranah Minang maupun dari rantau.
Meski saat ini Pemprov Sumbar telah memiliki Stadion Utama Sumbar di Sikabu Padang Pariaman tentu sejarah dan tuah Stadion Haji Agus Salim tak dapat dikubur begitu saja.
Stadion yang dibangun saat Gubernur Sumbar Azwar Anas ini memiliki banyak sejarah dan harus terus dijaga, dirawat dan diperbaiki.
Pengelola GOR Haji Agus Salim, CV Polos Production terus berupaya mempercantik stadion meski di tengah pandemi COVID-19.
Dalam masa pandemi, pemasukan bagi pengelola dari penggunaan stadion untuk iven Liga 2 dan lainnya tidak dapat digelar karena pandemi dan membuat pemasukan nihil.
Hal ini tidak menghambat pengelola berkreasi, buktinya pengecatan stadion saat ini terus dilakukan. Selain itu pembenahan secara perlahan-lahan dilakukan dan dalam waktu dekat di pintu utama akan dibuat nama stadion secara digital.
“Kita berkomitmen membangun stadion yang menjadi kebanggaan urang awak,” kata Direktur CV Polos Production, Renol Fadhli.
Bahkan dirinya berani memperbaiki stadion menjadi lebih baik asalkan kerja sama dengan Pemprov Sumbar berjalan selama lima tahun ke depan.
“Kalau ada kepastian kerja sama hingga lima tahun, saya pastikan tampilan stadion ini lebih hebat dari yang ada di ajang IFeL tersebut,” kata dia.
Ia mengakui dalam mengelola stadion terhambat akibat pandemi dan sistem kontrak pendek yang ditawarkan pemprov melalui Dispora Sumbar.
“Jika kita diberi waktu panjang, stadion ini akan menjadi salah satu stadion terbaik di Indonesia,” kata dia.
Dalam rancangannya, permasalah rumput serta drainase lapangan yang harus diperbaiki. Kemudian perbaikan atap yang berumur lebih dari 30 tahun yang mulai termakan usia. Serta perbaikan papan skor secara digital dan fasilitas lainnya agar sesuai dengan standar sepakbola minimal AFC.
“Kita mencintai sepak bola dan ingin melakukan yang terbaik untuk stadion tentu semangat ini harus direstui Pemprov Sumbar selaku pemilik stadion,” pungkasnya