Yogyakarta, katapolos – Suporter PSIM Yogyakarta, Brajamusti pada Senin, 15 Februari 2021 merayakan 18 tahun berdiri mereka.
“18 tahun identik dengan peralihan masa remaja seorang manusia menuju dewasa,” tweet akun Twitter Brajamusti, @Brajamusti_YK pada pagi awal pekan ini.
“Saling merangkul dan wujudkan Brajamusti sebagai organisasi yang semakin matang, seiring bertambahnya usia. Selamat untuk kita semua, Brajamusti!”
Brajamusti merupakan akronim dari Brayat Jogja Mataram Utama Sejati. Sebelum berdirinya wadah suporter Brajamusti, dulu suporter PSIM disebut PTLM (Paguyuban Tresno Laskar Mataram).
Brajamusti terbentuk pada 15 Februari 2003 di Yogyakarta tepatnya di Balai RK Mangkukusuman. Mereka mengawali berdirinya kelompok ini dengan beragam pertemuan kelompok-kelompok suporter PSIM seperti Hooligans, Mgr, Cobra Mataram, Dahkota, Baju Barat, Pathuk squad, Cidelaras, dan yang lain.
Total, ada 21 kelompok suporter yang berkumpul kala itu lalu jadi cikal bakal Brajamusti. H Guntur Artamaji merupakan penggagas dikumpulnya kelompok-kelompok atau laskar pendukung PSIM sebelum adanya Brajamusti.
Penamaan Brajamusti ditentukan oleh sayembara yang diadakan oleh surat kabar Kedaulatan Rakyat. Sekilas mengenai Brajamusti, dalam makna sesungguhnya adalah ajian sakti dari tokoh pewayangan Gatot Kaca. Putra dari Bima salah satu anggota Pandawa Lima. Dengan dipilihnya nama Brajamusti, diharapkan supaya kelompok suporter ini menjadi “senjata” yang ampuh untuk PSIM saat bertanding di lapangan.
Kelompok ini rutin mengadakan tur diberbagai kota untuk mendampingi tim kesayangannya PSIM Yogyakarta berlaga. Selalu ada di samping PSIM Yogyakarta, dimanapun Laskar Mataram berlaga.
Saat dihubungi oleh Skor.id, Presiden Brajamusti, Muslih Burhanudin mengatakan kalau anggota yang mempunyai KTA saat ini sedang dalam tahap verifikasi ulang. Pendataan tersebut terhenti karena adanya efek pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.
Pesan Presiden Brajamusti pada Hari Ulang Tahun Tidak ada perayaan dalam ulang tahun Brajamusti kali ini. Hal ini dilakukan dalam rangka ikut berkontribusi memutus rantai pandemi Covid-19.
Dengan tidak adanya perayaan, maka tidak ada kerumunan yang terjadi. Dalam rangka hari jadi ke-18 tahun ini, Muslih Burhanudin juga berpesan. Dia ingin semua tetap optimistis meski banyak rintangan dan tantangan yang harus dihadapi.
“Yakinlah, kita bisa menjadi lebih baik, lebih bijak, dan lebih menyatu,” ujar Muslih Burhanudin dikutip dari akun twitter @Brajamusti_YK.
“Ancaman pandemi masih melanda, tetapi kita tidak pernah menyerah. Jadi jangan berhenti, terus berkarya.” (*)
sumber: skor id