Diskusi bersama di lapangan, Kadispora Sumbar Dedi Diantolani, CEO KSSP Win Bernadino, Vanue Manager Renol Fadhli, Perwakilan Suporter terkait lapangan Stadion H. Agus Salim Padang yang dipakai untuk kegiatan fun Football Minggu (18/9). (foto : Istimewa)
Katapolos.com – Kemelut yang terjadi di Stadion H. Agus Salim Padang pada Minggu (18/9) pagi, antara pihak suporter Semen Padang FC dengan penyewa lapangan yang melaksanakan fun football berakhir sudah.
Sebelumnya sempat membuat kubu suporter meradang dikarenakan pihak Dispora Provinsi Sumatera Barat selaku pengelola memberikan izin pemakaian lapangan kepada hampir 10 tim amatir untuk dipakai dari pagi hingga sore untuk kegiatan fun football.
Padahal sebelumnya sudah ada kesepakatan bersama antara Pemprov, manajemen Semen Padang FC, suporter dan pihak terkait di kediaman Wagub Sumbar pada Jumat (5/8) lalu. Dan salah satu bunyi kesepakatan tersebut adalah “Stadion GHAS akan diperuntukkan pemakaiannya untuk SPFC ataupun liga resmi yang berjalan dan tidak akan dipergunakan untuk kegiatan2 fun football. Pemprov akan melakukan perawatan rutin,” tapi nyatanya pihak Dispora mengangkangi kesepakatan tersebut.
Situasi di lapangan hampir bubar setelah sebelumnya pihak Panpel (panitia pelaksana) dan suporter membuka jaring gawang, ketika tiba-tiba Kadispora Sumatera Barat Dedi Diantolani datang menghampiri didampingi beberapa stafnya.
Sempat terjadi perdebatan antara Dedi Diantolani dengan Renol Fadhli (palek) selaku Panpel, mengenai kerusakan lapangan yang dipakai untuk fun football dan masalah waktu perawatan, mengingat Semen Padang akan melakukan laga kandang Kamis (22/9).
“Dalam regulasi Liga 2 2022/2023 ditetapkan bahwa kondisi lapangan harus steril seminggu sebelum pertandingan,” tutur Palek ‘sapaan Renol Fadhli’.
Sementara Kadispora Dedi Diantolani mengaku tidak mengetahui tentang regulasi Liga 2 tersebut.
“Kami tidak mengetahui adanya regulasi tersebut, karena kami melihat tidak ada jadwal Semen Padang memakai lapangan di Hari Minggu (18/9), makanya kami sewakan. Dan mengenai kesepakatan bersama di rumah Wagub itu belum ada pernyataan tertulis hanya sebatas diskusi,” elak Dedi.
CEO Semen Padang FC Win Bernadino yang turut hadir dalam diskusi sambil ‘tagak’ dilapangan menawarkan solusi, kalau seandainya butuh lapangan untuk fun football lapangan cubadak di Semen Padang bisa dipakai.
“Kalau untuk fun football tidak ada satupun Stadion yang boleh dipakai selagi ada kompetisi, tetapi kalau memang butuh lapangan kami punya lapangan cubadak, kami bantu siapkan silahkan pakai,” ucap Win.
Akhirnya setelah perdebatan yang alot, pihak Dispora berjanji akan mendatangi pihak DPRD Senen (19/9) untuk mendiskusikan mengenai pemakaian lapangan Stadion H. Agus Salim yang tidak boleh disewakan untuk umum selama musim Liga 2 bergulir, mengingat pihak Dispora selaku pengelola dibebani target PAD yang harus dicapai. Dan semoga hal ini tidak terjadi lagi mengingat perjuangan Kabau Sirah untuk naik kasta di Liga Indonesia masih panjang. (ADH)