CEO Semen Padang FC Win Bernadino didampingi pakar lapangan Supomo dan awak media tinjau kondisi lapangan Stadion H. Agus Salim (Danda, Katapolos.com)
Padang, Katapolos.com – Semen Padang FC Meggelontorkan dana sebesar Rp1 miliar demi membenahi sarana di Stadion H. Agus Salim, setelah dipastikannya sebagai Kandang tim Kabau Sirah pada Laga Liga 2.
Hal ini dungkapkan oleh CEO Semen Padang FC Win Bernadino dihadapan awak media, saat melakukan pengecekan lanjutan demi memastikan fasilitas apa saja yang akan perlu dibenahi pada Kamis (30/6).
“Kita menyiapkan anggaran kurang lebih sebesar Rp1 Miliar, tapi intinya bukan hanya di lapangan, bench juga perlu perbaikan, lampu stadion dan bertahap harus diperbaiki serta durasi paling panjang dalam perbaikan yaitu perbaikan di lapangan yang membutuhkan waktu,” papar win.
Selanjutnya, mengingat waktu yang semakin dekat pihak manajemen juga menyiapkan konsultan ahli rumput lapangan yang berpengalaman, demi tercapainya hasil yang maksimal hingga Gor H. Agus Salim (GHAS) layak dipakai untuk kompetisi.
“Hari ini kebetulan kita juga hadirkan ahli lapangan yang telah berpengalaman untuk memperbaiki lapangan yang sama kita lihat kondisinya seperti sekarang ini,” imbuh beliau.
Semua ini dilakukan tidak terlepas demi memenuhi hasrat penonton yang sudah haus ingin menyaksikan tim Kabau Sirah berlaga di GAHS.
“Semoga perbaikan ini dapat berjalan dengan lancar dan selama perbaikan mari bersabar untuk tidak menggunakan lapangan ini dan mohon pengertiannya,” himbau win.
Seperti diketahui, manajemen sebelumnya telah meninjau beberapa lapangan lain di Sumbar, diantaranya Stadion Utama Sumbar di Sikabu, Padang Pariaman dan Lapangan M. Yamin di Sijunjung.
“Yang paling lengkap secara fasilitas dan sesuai kebutuhan adalah Stadion H. Agus Salim dan Stadion Utama Sumbar secara peninjauan bagus tapi belum lengkap fasilitasnya serta untuk Lapangan M. Yamin lapangannya bagus, tapi lampunya tidak ada,” ujarnya.
Dilain pihak, konsultan lapangan Supomo yang sudah menukangi beberapa lapangan ternama di Nusantara seperti Stadion Maguwoharjo, Sleman, lapangan Jogja Internasional School (JIS) di Yogyakarta mengatakan kondisi lapangan yang tidak datar, sehingga harus di ratakan dulu agar konturnya rata sehinga aliran bola bagus saat dipakai.
“Selain rumput liar yang mengganggu dan harus dicabut sampai ke akarnya, kontur yang tidak rata juga menjadi prioritas pembehanan kita.”. tutur pria asal Sleman ini yang juga menjadi arsitek lapangan Utama Sumbar.
“Dibutuhkan waktu sebulan penuh agar perbaikan ini bisa memperoleh hasil yang maksimal,” tutup Pomo (ADH)