Padang, katapolos – Sosialisasi dan Tata Cara Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Ketua Umum (Balon Ketum) Ketua KONI Sumbar telah dilakukan pada Selasa (4/5/2021) di Hotel Pangeran’s Beach Kota Padang.
Hasil rapat koordinasi (rakor) dan konsultasi tersebut menghasilkan kesepakatan tentang prosentase dukungan kepada bakal calon (balon)
Jalannya rakor yang dipimpin oleh Ketua Caretaker KONI Sumbar, Mayjen TNI (Purn) Andrie T.U. Soetarno serta didampingi Wakil Ketua Caretaker Mayjen TNI (Purn) Heru Suryono dan anggota caretaker lainnya berlangsung cukup alot dan penuh argumentasi dalam menanggapi pemaparan materi sosialisasi.
Para peserta yakni utusan Pengprov Cabor dan KONI kabupaten/kota se-Sumbar membahas detail soal angka 7 romawi (VII) tentang Persyaratan Calon Ketua Umum KONI Sumbar masa bakti 2021-2025 terutama pada nomor 12 yang tertulis Mendapat dukungan secara tertulis minimal 30 % (tiga puluh prosen) dukungan dari Pengprov Cabor dan 30 % (tiga puluh prosen) dukungan dari KONI kabupaten/kota yang masa bakti kepengurusannya masih berlaku.
Adu argumentasi dan hujan interupsi, namun tetap mengedepankan azas musyawarah dan mufakat. Akhirnya, pimpinan sidang Mayjen TNI (Purn) Andrie T.U. Soeparno bersama tim caretaker lainnya mempertimbangkan berbagai hal maka menetapkan prosentase dukungan tetap minimal 30 % dukungan dari Pengprov Cabor dan 30 % dukungan dari KONI kabupaten/kota yang masa bakti kepengurusannya masih berlaku namun dimulai dari saat itu (awal/setelah rakor) bukan dari sebelum-sebelumnya dan format surat dukungannya pakai kop masing-masing organisasi olahraga, ditandatangani oleh Ketum.
Bila Ketua Umum tak ada maka boleh Sekretaris Umum. Tetapi, apabila nanti ditemukan pula ada surat dari Ketum maka yang berlaku tentu yang ditandatangani oleh Ketum.
“Penetapan 30 % dukungan itu bukan maksud kami (tim caretaker) menjegal balon untuk maju tapi salah satu tugas TPP adalah melakukan penyaringan balon ketum,” kata Mayjen TNI (Purn) Andrie T.U Soetarno.
Selain alotnya pembahasan soal dukungan mendukung balon Ketum di atas itu, peserta juga ada mempertanyakan kenapa Musorlubprov KONI pada 9 Mei mendatang itu pakai Luar Biasa (Lub) dan tidak hanya musorprov KONI saja. Soal itu, telah sesuai dengan AD/ART terbaru KONI (rel)